Belajar dari Cicak
Siapa yang tidak tahu cicak? Binatang berekor yang bisa saya pastikan
ada di setiap langit – langit rumah, iya kan? Seperti yang kita tahu,
cicak memakan nyamuk. Secara tidak langsung, dia sudah banyak membantu
manusia terserang dari gigitan nyamuk – nyamuk nakal. Hehehe…
Walaupun kecil, tapi apa salahnya belajar darinya?
Belajar dari makhluk kecil seperti cicak? Ya!
Suatu hari, saya tidak sengaja memperhatikan cicak yang sedang
merayap di dinding. Tapi, secara fisik dia kelihatan aneh. Ohya! Saya
baru menyadari bahwa saat itu dia tak berekor. Tapi anehnya, dia masih
mampu merayap dengan gesit. Luar Biasa!
Readers, pernahkah Anda melihat cicak yang memutuskan sebagian ujung ekornya? Hal itu dilakukan untuk mengelabui
pemangsanya. Jika ada pemangsa yang menyerang dan menangkap ekor cicak,
makhluk tersebut akan segera memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus
akan bergerak-gerak untuk beberapa menit. Hal ini akan mengalihkan
perhatian pemangsanya. Pada saat itu, cicak akan segera menjauhi
pemangsanya. Ekor cicak akan tumbuh seperti semula dalam beberapa bulan.
Ini benar – benar ajaib, bukan? Bahwa ada ekor yang bisa tumbuh lagi
setelah lepas. CiptaanNya memang sungguh Luar Biasa!
Namun, yang ingin saya share disini bukan semata – mata tentang ini,
tapi saya ingin mengajak Anda untuk belajar dari cicak. Lho bagaimana
bisa?
Cicak, meskipun ekornya telah lepas dari tubuhnya, dia tetap bisa
bergerak dan masih bisa hidup. Kita sebagai manusia, hendaknya bisa sama
seperti itu. Seringkali kita menyerah dan putus asa pada saat “ekor”
kita diputuskan. Ekor yang saya maksud disini adalah ambisi dan semangat
dalam memperjuangkan hidup. Kita sebagai manusia seringkali diejek,
disepelekan, dicaci, dianggap remeh, bahkan sampai dihina. Bagaimana
sikap kita sewaktu “ekor” kita diputuskan? Apakah kita tetap akan
bergerak? Apakah kita akan tetap “merayap” menjalani hidup? Apakah kita
akan sabar menunggu beberapa saat saja sampai “ekor” kita yang baru itu
tumbuh? Apakah kita bisa hidup saat ada bagian dalam diri kita hilang?
Terkadang kita perlu melawan arus kehidupan. Di titik – titik
tertentu dalam hidup, kita perlu tetap bertahan memegang kesakitan,
tetap berpegang di dalam kepedihan, menunggu sampai “ekor” kita tumbuh
lagi.
Belajarlah dari cicak, yang akan tetap merayap meskipun ia kehilangan ekornya.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.
c&p - https://fennywongso.wordpress.com/2012/05/14/belajar-dari-cicak/
Ulasan